Minggu, 27 Juni 2010

KEKUATAN SEDEKAH

Kekuatan Sedekah
By -
Pengetahuan yang berguna untuk kita amalkan bersama
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, seperti berikut :
Tatkala Allah Ta’ala menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam.
Para malaikat kehairanan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung ?”
Allah menjawab, “Ada, iaitu besi” (kita mafhum bahawa gunung batu pun boleh menjadi rata ketika dikorek/bore dan diratakan oleh bulldozer atau sejenisnya yang dibuat dari besi),
Para malaikat bertanya lagi “Ya Rabbi, adakah sesuatu alam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi?”
Allah yang Maha Suci menjawab, “Ada, iaitu api” (besi walau sekeras manapun boleh menjadi cair dan hancur setelah dibakar api),
Para malaikat kembali bertanya “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api?”
Allah yang Maha Agung menjawab, “Ada, iaitu air” (api membara sedahsyat apa pun niscaya akan padam jika disiram air),
Para malaikat pun bertanya kembali “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air?”
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, “Ada, iaitu angin” (air di samudera yang luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain kerana kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi “Ya Allah, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua?”
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, “Ada, iaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya”.
Ertinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur menunjuk-nunjuk ataupun supaya diketahui orang lain .
Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : “Wahai segenap manusia! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya”.
Oleh kerana itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang ikhlas hanya kerana Allah semata, tanpa berasa ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.

Ganjaran bersedekah
RasulAllah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan sebagai ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasuluAllah SAW, sbb :
Allah Ta’ala berfirman, ” Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “.
{Qs. Al Lail (92) : 5-8}
Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” .
{Qs. Al Baqarah (2) : 261}
RasulAllah SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, “Ya Tuhan, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah “. Yang satu lagi menyeru “musnahkanlah orang yang menahan hartanya”.

Tolak Bala dengan Sedekah
Orang-orang yang beriman sangat sedar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW , sbb :
“Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah “.
“Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”
“Ubatilah penyakitmu dengan sedekah” .
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk
melakukannya kerana kekhuatiran bahawa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kala kita enggan memberi sedekah kepada pengemis yang kita temui ditepi jalan dengan anggapan bahawa mereka (pengemis/peminta tsb) menjadikan meminta-minta sebagai pekerjaannya, malas, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan syaitan laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian kerana seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah, masalah mungkin timbul apabila ternyata kemudiannya bahawa sedekah yang kita beri kepada pengemis/peminta tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, kerana sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/peminta/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang berkemampuan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ???
Atau kalau kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada pengemis/peminta/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah wang sebelum sholat Jum’at dan memasukkan ke kotak-kotak sumbangan yang tersedia dan biasakan dengan memberi sejumlah minima setiap Jum’at, misalnya Jum’at ini kita menyumbang RM5 kekotak amal tersebut maka sebaiknya Jum’at berikutnya harus dengan jumlah yang sama, syukur jika boleh diberi lebih dan yang terpentingnya harus diiringi dengan keikhlasan.
Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebahagian hartanya akan rugi didunia dan akhirat kerana tidak mendapat keberkatan.
Jadi, sebenarnya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya
menahannya adalah celaka. Tidak menghairankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang melabur (invest) dan menabung disisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperolehnya berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
Sedekah yg pahalanya terus mengalir
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda :
“Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal :
amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akannya”
(HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :

http://warmfuzzy.wordpress.com/2006/07/20/sedekah-jariah/
Jadilah dai “sejuta artikel” dengan meneruskan artikel ini kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk kerana tidak menyampaikan (menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana diyatakan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk “.
Dari Abdullah bin ‘Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: “Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu ayat”.
Semoga Allah Ta’ala membalas ‘amal Ibadah kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
________________________________________
Possibly related posts: (automatically generated)
• Mengenai Wanita
• The Power of Giving
• Kekuatan Sedekah
• Nasehat Rasullullah
This entry was posted on August 24, 2007 at 6:55 am and is filed under Amalan - For Everyday, Hereafter - Akhirat, Interesting. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
3 Responses to “Kekuatan Sedekah”
1. nyoman akbar Says:
October 5, 2007 at 8:00 am
ada seorang ibu di sekolah istri saya cerita…ibu itu memiliki anak autis..oleh seorang temannya, ia dipinjami buku MUKJIZAT SEDEKAH karya M. Thobroni…ternyata katanya sedekah itu nggak cuma duit kok bisa yang lain-lain…trus konon sedekah bisa ningkatin prestasi..bisa menolak balak..dan sebagainya…terus ibu yang punya autis itu mulai ngamalin isi buku yang dipinjamkan ke dia..dia sering bawa roti ke sekolah..saat ulang tahun anaknya dia bikin syukuran di sekolah…kepada tukang kebun sekolah dia suka bawain oleh-oleh…wah, lama-lama, ajaib tapi nyata, Si OSI yang autis itu terlihat ‘normal’. ibunya terharu…karena di sekolahnya yagn lama sekolah autis si OSI terlihat memprihatinkan…tp di sekiolah itu dia dapat bergaul dengan anak normal…nah, ternyata, perhatian lebih dari ibu OSI itu membuat banyak orang di sekolah gembira dan ikut mendampingi OSI sehingga merasa seperti anak normal…nah, itulah mukjizat sedekah..memang jos kok ya..
2. [HOTD] sedekah dan beRamal « oRiDo On wORds Says:
January 31, 2008 at 6:55 am
[...] [kekuatan sedekah] http://warmfuzzy.wordpress.com/2007/08/24/kekuatan-sedekah/ [...]
3. Buitenzorg Says:
December 12, 2008 at 7:03 pm
makasih
Leave a Reply


Name (required)
Mail (will not be published) (required)
Website

Ketahui Kelemahan Anda Temukan dan Cari Gairah Bisnis Anda
May 16
Keajaiban Sedekah Untuk Bisnis Kita
Religi Add comments
Sedekah menyimpan misteri tersendiri bagi umat manusia. Sedekah bisa mendatangkan berkah, bahkan terkadang berkah itu nyata. Banyak yang sudah membuktikan hal ini. Silahkan aja anda “googling”. Lalu bagaimana jika bisnis kita dihiasi juga dengan sedekah? Hemmm pasti akan indah. Berkah pasti akan selalu tercurahkan pada bisnis anda.
Saya ingat betul, pada tahun 2000 an saya pernah kecewa dengan yang namanya sedekah. Bayangkan, saya punya sebuah bisnis yang menghasilkan banyak profit waktu itu. Setelah membaca sebuah buku yang membahas tentang sedekah, saya pun mempraktekkan. Eh, hasilnya tidak seperti yang dituliskan di buku. Malahan usaha saya semakin merosot dan akhirnya tutup. Tapi akhirnya saya sadar, saya tidak mau berburuk sangka kepada Allah. Saya tetap berfikir positif menghadapi masalah ini, dan akhirnya semua saya kembalikan pada Allah. Mungkin saya kurang iklas, atau memang Allah punya rencana lain yang lebih bagus bagi bisnis saya ke depan.
Akhirnya sedekah benar-benar terbukti bagi saya. Saat saya menjual inventaris kantor, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang memberi inspirasi bisnis baru bagi saya. Beberapa orang bekerjasama dengan saya dan beberapa yang lain saya ambil sebagai ide bisnis usaha saya yang lain.
Dari pengalaman saya di atas, akhirnya bisa saya ambil kesimpulan; iklas dan tetap berfikir positif adalah kunci utama bersedekah untuk kelancaran bisnis kita. Jika efek sedekah tidak kita rasakan sekaligus seperti cerita kebanyakan orang, pasti akan kita rasakan saat kita benar-benar membutuhkannya. Ingat Allah sudah berjanji untuk melipat gandakan setiap sedekah yang telah kita keluarkan, sekecil apapun itu.
Baca juga kisah modal yang dijamin Allah karena sedekah (klik di sini)
Baca juga amalan asma-ul husna untuk membuka pintu rejeki (klik di sini)
Sukses untuk anda…..
Tags: keajaiban sedekah, sedekah
8 Responses to “Keajaiban Sedekah Untuk Bisnis Kita”
1. T. Zulfikar Says:
June 24th, 2008 at 7:17 am
Tulisan yang sangat baik untuk saya dan usaha saya. Terima kasih
2. Abu Rifki Says:
September 9th, 2008 at 3:38 am
Anda Benar, berbisnis mengandalkan kemampuan modal dan ilmu saja, hanya menghasilkan bisnisman sekelas qarun, disamping juga melelahkan, namun bekerja/berusaha ditambah sedekah,sebuah paduan yang luar biasa,
3. yulianto Says:
October 3rd, 2008 at 7:23 am
saya sangat terinspirasi dengan tulisan ini. terimaksih
4. Nandang Says:
October 7th, 2008 at 7:16 am
bukan sekali dua kali saya merasakan keajaiban sedekah tapi jujur mungkin saya lemah iman gak percaya dengan janji Allah dan RasullNya, setiap kali saya akan bersedekah ada saja perasaan berat hati untuk mengeluarkan harta untuk disedekahkan, semoga allah membukakan pintu hati saya agar saya lebih yakin dengan janji Allah dan RassulNya
5. Ahmad Says:
November 1st, 2008 at 12:36 pm
Janji Allah, itu PASTI
From : http://www.udara.co.nr
6. hs Says:
December 10th, 2008 at 6:47 am
Tulisan yang bagus..
“Ikhlas” kuncinya, setelah bisa menyikapi dan merasakan susah yg berkepanjangan..akhirnya saya merasakan nikmat dari susah yg saya alami..saya lebih peka terhadap org dilanda susah, selalu “berusaha se-Ikhlas mungkin” untuk membantu..merasa sedih jika tdk bisa membantu..ukuran ikhlas itu bak kita sedang “melaksanakan membuang hajat besar”..ada perasaan lega yg benar2 lega dengan tidak melihat dan memikirkan apa yg telah hilang dari yang kita miliki…
Lakukan sesuatu..keluar rumah bukan mencari uang..tetapi nafkah..
dan setelah kita pulang kerumah…bertanyalah pada diri kita..seberapa besarkah dan banyakkah yng sdh kita lakukan hingga banyak orang mendapat manfaat dari diri kita .??????.
PERCAYALAH saudaraku…makin banyak yang telah kita perbuat dan perbuatan kita dirasakan bermanfaat bagi/untuk orang banyak..makin besar pula ALLAH akan memfasilitasi diri dan keluarga kita..
Subbhahannaullah…..(hs)
7. eko Says:
December 10th, 2008 at 9:23 am
Untuk hs:
Thanks banget menambahkan tulisan yang sangat berarti di blog saya. Komentar dari anda semakin menambah wawasan kita semua tentang arti sebuah keiklasan. Salam hangat…..
8. jamaludin wahid Says:
December 19th, 2008 at 8:06 am
Artikelnya bgs banget.. untuk menambah hasanah baru tentang pentingnya Sedekah..

































Arsip untuk 'Sedekah' Kategori

Sedekah Membawa Berkah
Ditulis oleh abunaufal di/pada 29 September, 2006
Sumber: Kawanku (Huda)
Sudah banyak kisah tentang pertolongan Allah yang tidak disangka-sangka, ketika hambanya dengan ikhlas memberi kepada sesama.
Berikut adalah salah duanya.
Ada seorang pengusaha yang bangkrut krut. Semua kekayaannya habis, sehingga yang biasanya dia naik mobil mewah, sekarang naik Trans Jakarta. Ketika naik bis itu, dia iseng-iseng turun di Masjid Agung Al-Azhar (Sisingamangaraja, Kebayoran, dekat Blok M) untuk sholat. Kebetulan saat itu ada taushiah yang membahas tentang sedekah (shodaqoh). “Sekarang, siapa saja yang sedang mempunyai masalah, silahkan Bapak-Bapak untuk menyerahkan apa saja yang sedang dibawa ke sajadah ini,”kata Pak Penceramah. “Insya Allah, masalah Bapak akan segera teratasi,”kata dia selanjutnya.
Si Fulan ini, sempat ragu-ragu. Ah, apa iya ya? Akhirnya antara ya dan tidak, dia menyerahkan jam tangan satu-satunya seharga USD 3 ribu (sekitar 30 juta rupiah). Sesudah itu dia pulang.
Malamnya dia memperoleh SMS bahwa proposal dia sedang dipertimbangkan. Biasa, walaupun sudah bangkrut, dia masih berusaha terus untuk mendapatkan bisnis baru lagi.
Rupanya janji Allah memang tidak akan pernah dusta. Esok paginya, di rekening dia sudah ada uang masuk sebesar 3 MILYAR rupiah.
Masya Allah ….
Ini kisah kedua.
Ada seorang yang sangat ingin membangun rumah (dia masih kontrak). Karena dia tidak punya uang cukup, maka dia berniat untuk selalu bersedekah secara terus-menerus. Sedekah ini khusus dia niatkan agar Allah memberikan rumah untuknya. Sampai ketika sedekah yang dia berikan sudah mencapai sekitar sepuluh juta, dia kedatangan familinya yang kaya raya. Kebetulan waktu itu musim hujan. Rumah kontrakannya banyak yang bocor, dan rupanya familinya ini menaruh perhatian. “Kok banyak sekali kontrakan ini bocornya ya. Mau enggak saya buatkan rumah?”kata familinya tiba-tiba.
Masya Allah, akhirnya dia dibuatkan rumah seharga 100 JUTA rupiah.
Ditulis dalam Sedekah | 1 Komentar »
Kisah Tukang Ikan
Ditulis oleh abunaufal di/pada 29 September, 2006
Sumber: Trans TV
28 September 2006, menjelang buka puasa.
Ada seorang tukang ikan yang datang ke saya (ustadz X, lupa namanya). Dia minta amalan apa yang harus dilakukan agar bisa menambah modal sehingga akan menambah keuntungan. Tapi saya bilang,”Apakah dengan menambah modal, maka keuntungan Bapak akan bertambah?”. “Oh iya Pak Ustadz. Bagaimana mungkin, kalau modal tidak bertambah, tapi keuntungan bisa bertambah?” kata tukang ikan menimpali saya.
Kemudian saya katakan pada dia bahwa untuk menambah keuntungan, dia harus menambah syukur kepada Allah, yaitu dengan cara memberi sedekah kepada orang lain. “Pak Ustadz ini bagimana sih? Ya nanti, modal saya malah berkurang donk, bukannya bertambah?!”. Dia bingung rupanya dengan kata-kata saya tadi.
Karena saya tetap bersikeras tidak memberikan amalan khusus bagi dia, akhirnya dia pulang. Ketika dalam perjalan pulang, rupanya dia merenungkan ceramah saya tadi, dan kebetulan waktu tiba di rumah, anaknya yang masih kelas tiga SD bercerita bahwa ada temannya yang dipanggil gurunya karena tidak bisa membayar SPP. “Bilangin sama temanmu itu, Bapak yang akan membayar SPP dia bulan ini,”kata tukang ikan ini kepada anaknya.
Esok harinya ketika teman anaknya nyamperin ke rumah, tukang ikan itu memberikan uang SPP untuk satu bulan ditambah dengan uang lima ribu rupiah. Sesudah itu, seperti biasanya dia pergi untuk berjualan ke pasar.
Tidak ada yang istimewa saat dia berjualan di pasar. Yang ada malah seseorang meminjam motornya (tukang ikan ini punya motor). Nah, inilah rupanya janji dan kebesaran Allah. Ketika motor itu dikembalikan, sipeminjam berkata,”Pak ini motornya saya kembalikan. Bensin udah saya penuhi. Dan ini, uang lima puluh ribu untuk Bapak.”
Alhamdulillah …….
Ketika kita dengan ikhlas memberi kepada sesama, maka Allah akan memberikan rejeki dan pertolongan dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Ditulis dalam Sedekah | 2 Komentar »























Rahasia Uang dan Kekayaan
Mengungkap Fakta UANG dan KEKAYAAN yg Sesungguhnya. Sebuah mata Pelajaran yg tidak diajarkan di Sekolah. Mata pelajaran yg dikuasai Milyuner sukses spt Aa Gym, Putra Sampoerna, Ciputra, Sosrodjojo (Teh Sosro), Purdi E Chandra, Bill Gates, Jeff Bezos (Amazon.com), Ray Koch (Mc Donald) dan Milyuner lain. Temukan disini Rahasia tentang KEKAYAAN dan bagaimana agar UANG yg Mengejar Anda.
Kamis, 2008 Juli 17
KEKUATAN SEDEKAH
KEKUATAN SEDEKAH
Ini pendapat Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalu dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa "to give in order to get" adalah suatu hukum universal.
Sebentar, masih menurut orang-orang tersebut, hanya sedekah yang tulus lah yang akan menggetarkan semesta. Jadi tidak semua pemberian akan memberikan efek pengembalian yang diharapkan. Tentu saja ini bukan sok merasa lebih tahu tentang cara yang disukai Tuhan, ini adalah berbagi pengalaman apa yang mereka rasakan. Kisah-kisah mereka dikumpulkan dalam e-book "The Greatest Money-Making Secret in History!". Silahkan di download sendiri ya. http://www.plainwords.co.nz/greatestmms.pdf
Berikut ini cara bersedekah (menyumbang) yang mereka rasakan mampu menggetarkan spiritualitas mereka :
1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di bawah sadar bahwa bersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar parkir kepada preman di pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau anda sedang suntuk, tunggu sampai hati lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam bawah sadar.
2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin menyumbang perbaikan jembatan, mungkin pelestarian satwa yang hampir punah, mungkin disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu.
3. Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu yang berharga.
4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah 25 rupiah? Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan "beratnya" melepas kenikmatan.
5. Menyumbang anonim akan memberi dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas).
6.Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang dari arah yang lain.
7. Bersedekahlah tanpa mengira bentuk balasan Tuhan atas sedekah itu. Walaupun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau bersedekah uang akan dibalas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.
Demikian berbagai hal yang berkaitan dengan prinsip bersedekah. Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan petunjuk rasulullah Muhammad berkaitan dengan sedekah dan keutamaannya. Kalau tak salah, ada hadits yang menyatakan bahwa tak akan menjadi miskin orang yang bersedekah. Dijamin.
Selain itu bersedekah juga menghindarkan diri dari marabahaya.
Ada sebuah kisah yang kalau tak salah saya dapat dari Pak Jalaluddin Rakhmat tentang seorang yang ditunda kematiannya karena bersedekah. Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, "Orang ini akan meninggal nanti siang."
Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, "Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?" Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namundia berpindah takdir karena sedekahnya menghidarkan dia dari bahaya tersebut.
(Demikian lebih kurang sebuah kisah yang saya tahu. Sayang saya lupa detilnya, apalagi perawinya. Jadi mohon dicari sendiri sumber kisah tersebut. Seingat saya kisah tersebut dari Pak Jalal yang saya kenal punya banyak sumber terpercaya.)
Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita duga.
tag: bersedekah
Diposkan oleh admin surgaweb di 19:46
Label: KEKUATAN SEDEKAH
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Langgan: Poskan Komentar (A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar